Saturday, October 22, 2011

Globalisasi

Istilah globalisasi pertama kali dikenalkan oleh Theodore Levitte pada tahun 1985. Globalisasi berasal dari teori merkantilisme yang konsep dasarnya adalah bahan baku dan pasar. Globalisasi bisa dibilang adalah suatu proses kejadian yang saling terkait dengan pergerakan barang, jasa dan modal tanpa adanya batas wilayah. Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
- Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).  
- Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi dari produksi dan perdagangan kapital.  
- Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan. 

Circular Flow

Dalam siklus ekonomi ini  terdapat beberapa pihak yaitu masyarakat, pemerintah, produsen dan bank. Bagaimanakah hubungan antar entitas ekonomi agar sistem ekonomi dapat berjalan dengan baik? Masyarakat memberikan jasanya sebagai pekerja kepada produsen. Sebagai hasilnya masyarakat mendapatkan income/pendapatan dari produsen. Masyarakat juga melakukan konsumsi atas produk yang dihasilkan oleh produsen. Sedangkan dalam hubungannya dengan pemerintah, masyarakat dan produsen harus membayar pajak kepada pemerintah agar pemerintah bisa membantu memberikan subsidi kepada masyarakat dan produsen yang membutuhkan. Masyarakat juga menyimpan uangnya di bank dan mendapatkan bunga tabungan dari bank.
Namun, dalam masyarakat tentu saja ada yang membutuhkan dana dari bank untuk berinvestasi. Untuk itu diperlukan masyarakat lainnya, untuk membedakannya masyarakat yang meminjam uang di bank bisa kita anggap sebagai masayarakat yang surplus/berlebih dan satunya masyarakat yang minus. Masyarakat yang kedua ini meminjam uang dari bank untuk berinvestasi di produsen. Dalam hubungannya dalam pemerintah, masyarakat yang minus ini mendapatkan policy/kebijakan dari pemerintah yang membantu mereka dalam berinvestasi. Investasi selain dengan produsen, juga bisa dilakukan dalam pasar modal yaitu dengan saham dan obligasi.
Kondisi yang ideal adalah ketika keuntungan yang didapat dari investasi lebih besar daripada bunga yang didapatkan dari bank, sehingga dapat memicu masyarakat yang siap mengambil resiko untuk berlomba-lomba melakukan investasi. Banyaknya investasi bisa menyebabkan banyak hal seperti, terbukanya lapangan kerja baru, produsen dapat meningkatkan produksi sehigga bisa diekspor ke luar negeri dan lain-lain. Namun, ketika bunga bank lebih tinggi, maka investasi akan makin menurun atau tidak ada sama sekali karena masyarakat akan memilih menabung di bank. Bagaimana cara  pemerintah untuk mengembalikan investasi? Pemerintah mempunyai 2 pilihan yaitu, membantu produsen dengan melakukan subsidi, sehingga produsen bisa tetap melakukan produksinya dengan baik. Atau dengan bank, pemerintah  memberikan kucuran dana, sehingga bank bisa menurunkan bunga kreditnya yang nantinya membuat masyarakat tertarik kembali untuk melakukan investasi.




Pertanyaan 1 dan 2

  • Mengapa ada barang langka dan ada barang yang tidak langka ?
menurut saya hal ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti :
- kebutuhan manusia akan barang tersebut sangat tinggi namun barang jumlah tersebut sedikit atau tetap
hal ini menyeabkan barang tersebut jumlahnya menjadi semakin sedikit hingga akhirnya bisa menjadi barang yang langka
- sumber dayanya terbatas atau tidak terbatas
misalnya udara, air tentu saja tidak terbatas, sedangkan bensin minyak goreng  tentu saja terbatas karena berasal dari minyak bumi
- harganya
jika suatu barang mempunyai harga yang tinggi sekali sehingga jarang  sekali ada orang yang mampu atau ingin membelinya bisa dikatakan sebagai barang yang langka karena barang tersebut jumlahnya akan sedikit dan jarang dipunyai oleh suatu individu atau kelompok. misalnya mobil Bugatti Veyron Super Sport yang berharga 2.6 juta dollar AS, hanya miliarder sajalah yang dapat membeli mobil ini.


  • Apa saja yang diakomodir/ diatur dalam ekonomi ? 
Jika kita membahas ekonomi, kita akan membahas 3 hal yaitu :
- resources atau sumber daya
- kebutuhan
-pengelolaan kedua hal diatas
Ekonomi sebagai suatu sistem memiliki tugas untuk mengatur pengelolaan sumber daya yang jumlahnya terbatas, dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas agar kita sebagai manusia bisa mencapai kepuasan.
Selain kebutuhan, manusia juga memiliki keinginan. namun biasanya antara kebutuhan dan keinginan manusia sangat berbeda antara satu dengan lain. Disini ekonomi juga membantu kita untuk  memilih dan memberikan prioritas manakah keinginan yang harus dipenuhi tanpa mengorbankan kebutuhan dasar kita sebagai manusia